Loading...

Komunikasi Menembus alam bawah sadar

Komunikasi Menembus alam bawah sadar


Oleh: Yusdi Lastutiyanto.,S.Pd.,M.Si.,CRT.,CHt (IACT-USA).,CI


Saat berkenalan pertama kali dengan dunia hypnosis buku yang saya baca adalah tentang beliefs yang di buat oleh bapak Roy Hunter. Buku yang memberikan pencerahan kepada saya sebagi guru. Setelah sekian tahun menjadi guru dan sekian tahun menjadi manusia dari buku tersebut saya mengetahui bagaimana informasi masuk ke dalam otak sehingga membuat konsep kata-kata bahkan menjadi beliefs. Yaitu


1.Repetisi / Pengulangan


Informasi yang masuk ke dalam otak yang secara terus-menerus dan konsisten di ucapkan secara internal maupun eksternal tanpa sadar akan menjadi kebiasaan atau keyakinan sehingga akan terbentuk menjadi perilaku di luar otak.

Hal inilah yang membuka cakrawala saya bahwa kenapa seorang anak mengatakan dirinya nakal karena orang di sekitarnya mengatakan demikian dan sebaliknya mengapa seorang anak jadi pintar karena di sekelinlingny amengatakan demikian. Mak dari itu seorang guru sebaiknya memiliki kemampuan untuk membuat kata-kata positif agar proses pelajaran menjadi efektif, seperti.

“Baiklah anak-anak hari ini kita akan memulai pelajaran yang menyenangkan karena setiap hari dengan pelajaran ini kita akan berhitung dengan senang yaitu mate-matika yang mudah, semakin kamu mengetahui tentang mate-matika semakin senang kamu akan pelajaran ini dan sekarang mari kita bersenang-senang dengan pelajaran berhitung”.

Nah sebagai dengan konsep ini saya yakin anda bisa meracik kata-kata motivasi dengan konsep pengulangan sehingga siswa akan menjadi percaya diri.


2.Nilai Keluarga/Kelompok


Sepeti kita ketahui bahwa keluarga membentuk seseorang, nilai-nilai yang dalam keluarga akan mempengaruhi bagaimana seseorang bersikap. Nah sebagai seorang guru untuk bisa mempengaruhi murid pelajari latar belakang keluarganya di rumah, bagaimana perlakuan orang tua dirumah, agama, kelompok bermainnya, aktifitas di rumah, dll. Hal ini untuk mengumpulkan informasi sehingga kita dapat menyesuaikan level berbicara dengan murid tersebut. Nilai-nilai dalam keluarga atau kelompok akan membentuk belifs pada anak sehingga menjadi karakter dalam dirinya.


3.Figur Otoritas


Sesorang akan sangat terpengaruh dengan orang yang idolakannya, bisanya seseorang akan mengikuti apa yang di lakukan, digunakan bahkan cara berbicara seseorang yang menjadi panutannya. Seperti tokoh agama, artis, ilmuwan, pengusaha dan mungkin orang tuanya. Untuk dapat berbicara dengan sama dengan level seseorang kita harus ketahui siapa figur dalam hidupnya, sehingga kita dapat menyesuaikan ketika berbicara dengan orang tersebut. Di sini saya mencothkan ketika saya berbicara dengan murid yang sangat suka dengan Bima Satria Garuda, jagoan asli Indonesia yang sangat di sukai murid tersebut.

Saya bertanya “siapa jagoan kamu?’. “Bima Satria Garuda” katanya. “oke”, pernahkah kamu melihat Bima menggunakan bahasa Inggris? Tanya saya. Pernah, oke sekarang kamu menjadi Bima yang sedang belajar bahasa Inggris”gmn? Bisa?. “baiklah” kata anak tersebut dan apa yang terjadi seketika itu anak tersebut menjadi bersemangat untuk belajar bahasa Inggris.


4.Emosi yang Intens


Keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan dan kecintaan yang dilakukan secara berlebihan dan terus menerus maka akan membekas di pikran bawah sadar dan dapat memperngaruhi perilaku. Definisi ini menjelaskan bahwa informasi atau keadaan akan masuk ke otak apapun bentuknya sehingga akan tersimpan di otak.

Hal ini juga dapat diberdayakan oleh guru dalam memberikan informasi kepada murid, seperti bercerita tentang otang yang bersemangat kalau dalam dunia NLP di sebut metaphor, kemampun guru dalam bercerita karena pada dasarnya manusia adalah mahkhluk narrative yang suke bercerita atau mendengarkan cerita. Cerita sendiri dapat menimbulkan suasana emosional dan inilah yang dapat menciptakan kondisi emosi pada murid, saat emosi sedang di puncak apapun bentuknya (sedih atau senang) maka masukan nilai dan informasi. Satu saat nantu ketika kondisi emosiaonl tersebut muncul nilai yang sudah masuk di otak anak ter-recall kembali.


5.Kondisi Hypnosis atau dalam gelombang alfa.


Kondisi alfa adalah dimana seseorang sangat rileks atau tidakmampu mempertahankan keegoannya karena pengaruh dalam dirinya atau pengaruh eksternal yang membuat pikirannya terasa nyaman dan rileks.


Sebagai guru sebenarnya kita dapat dengan mudah membuat anak rileks, yang pertama kondisi guru harus rileks dulu sehingga menjadi contoh: senyuman guru dikelas sebenarnya merupakan faktor anak untuk rileks ketika belajar.


Yang kedua adalah dengan membuat kelas terlihat nyaman dengan warna tembok yang cozy lalu sertakan musik-musik yang tenang ketika anak dipaksa untuk berpikir (menulis cerita), musik yang middle tempo ketika dipakasa untuk berbicara dan bit musik yang tinggi ketika merka harus aktif. Gelombang alaf bukan berarti anak harus diam jadi infikator anak dalam gelombanga alfa adalah ketika mereka bisa nyaman dengan dirinya dan informasi masuk ke otaknya.


Ke lima hal di atas merupakan senjata untuk guru untuk bagaimana memasukan informasi ke dalam otak. Sehingga bisa menyesuaikan dengan konteks manajemen kelas, apa bila guru sudah pahan dengan teknik ini maka mereka akan dapat dengan mudah membuat suasana belajar lebih efektif.


Bekasi, 1 Februari 2023


FB : Yusdi Lastutiyanto

IG : coach.yusdi

www.olahpikir.com

www.hipnotisjakarta.com



Kategori: Hipnosis