Loading...

HIPNO-KRITIK

HIPNO-KRITIK


Oleh: Yusdi Lastutiyanto


Selama ini kita seringkali membahas pemanfaatan hypnosis untuk menanamkan nilai dan keyakinan baru pada diri. Konsep yang sering digunakan adalah affirmasi dan memprogram ulang pikiran untuk mendapatkan pola, pemikiran dan kebiasaan baru. 


Tapi tahukah Anda ternyata Hipnosis juga bisa dikaitkan untuk mengkritisi cara kita berpikir?Tentu untuk menantang pemikiran atau perasaan yang tidak memberdayakan. Fenomena ini disebut dengan distorsi pemikiran. 


Hal ini berangkat dari pemikiran saya terkait konsep _Neuroticism_ tentang emosi negatif yang sering muncul pada kita dan NAT ( Negative Automatic Thoughts ), suatu respon otomatis negatif yang terpola dalam diri kita, dan ini bisa jadi merupakan hasil pemikiran dan pengaruh dimasa tumbuh kita, bisa karena orang lain atau skema maladaptif kita. 


Nah, lalu bagaimana menggunakan Hipnokritik? 


Yang pertama, sebelum melanjutkan, perlu kita sepakati dulu bahwa hipnosis bisa membantu mengatasi masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku, jadi hipnokritik ini tentu bertujuan untuk mempertanyakan hal yang ternyata menjadi mental block kita. 


Yang kedua, gunakan pola pertanyaan ini kepada diri sendiri dulu terhadap pikiran, perasaan dan perilaku yang mengganggu mental kita, dan mencacah keyakinan yang tidak memberdayakan diri, contohnya sebagai berikut ini:


- Untuk pikiran yang tidak memberdayakan;

1. Apakah pemikiran ini menghambat produktifitas hidup saya? 

2. Apakah yang diberikan pemikiran ini terhadap saya? 

3. Apakah saya perlu mempertahankan pemikiran ini? 

4. Sampai kapan pemikiran ini saya simpan dan bagaimana cara mengubahnya? 

5. Respon baru apa yang perlu saya buat terhadap pemikiran ini? 


- Untuk tema yang terkait dengan perasaan berikut contohnya:

1. Apakah perasaan ini muncul karena kesimpulan subjektif yang saya buat atau fakta? 

2. Siapa yang dirugikan dan diuntungkan dengan perasaan ini? 

3. Apa yang perlu saya lakukan untuk mengubah perasaan tidak nyaman ini? 

4. Apa makna dari perasaan ini, dan membuat saya menjadi apa? 

5. Perlukah saya mempertahankan perasaan ini? 


- Contoh untuk perilaku yang tidak memberdayakan. 

1. Sejak kapan perilaku ini muncul pada diri saya? 

2. Perilaku ini memberikan saya apa? 

3. Dengan perilaku ini siapa yang diuntungkan dan dirugikan? 

4. Perlukah saya mempertahankan perilaku ini? Jika mau diubah apa dan bagaimana caranya? 

5. Apa perilaku alternatif yang bisa saya lakukan jika ada stimulus yang berulang? 


Contoh di atas sebenarnya saya ambil dari tema meta kognisi, dimana seseorang mencari kedalam diri suatu jawaban dengan bertanya pada bagian kreatif diri, sebab setiap kita punya sumber daya untuk mencari solusi, yang perlu kita beranikan adalah mau bertanya kepada diri sendiri. 


Apakah konsep meta kognisi bisa dihubungkan dengan hipnosis? 


Tentu bisa, sebab pemanfaatan hipnosis digunakan untuk mengeksplorasi pikiran bawah sadar kita, salah satunya adalah dengan pertanyaan yang mempertajam buah pikir kita sendiri. 


Lebih lanjut pola mengkritisi diri adalah seperti menantang cara kita berpikir, buat orang yang memang siap dengan tantangan tentu hal ini sesuai. 


Semoga Bermanfaat dan Terima kasih. 


Jakarta, 24 Februari 2023


www.olahpikir.com

www.hipnotisjakarta.com

www.hipnotis.or.id

Kategori: Hipnosis